Awas, Timbal Bisa Bikin Anak Makin Bodoh

Perkembangan intelektual dan emosi anak-anak dapat rusak akibat tingkat timbal dalam darah, meskipun di ambang yang dianggap aman. Karena itu, kandungan timbal dalam darah yang aman (10 mikrogram per desiliter) mesti diturunkan di bawah 5 mikrogram per desiliter.

Ilmuwan dari Universitas Bristol, London, seperti dilansir Reuters, mengamati sampel dari 500 anak dan menemukan hubungan yang jelas antara level timbal dalam darah dengan pencapaian akademik dan perilaku anak usia 7 dan 8 tahun.

Kandungan timbal dalam darah yang lebih tinggi pada anak usia 30 bulan, menyebabkan anak lemah dalam pencapaian yang baik dalam membaca, menulis, dan mengeja pada anak-anak. Pencapaian mereka di bawah tes penilaian standar (Standard Assessment Tests), sebuah ujian standar yang diakui dalam kelompok umur itu di Inggris.

Perilaku buruk dan hiperaktif juga umumnya muncul pada anak-anak dengan level timbal lebih tinggi pada anak yang baru belajar berjalan.

Badan Kesehatan Dunia PBB (World Health Organisation) memperkirakan setengah dari anak-anak di bawah lima tahun yang hidup di kota-kota di seluruh dunia memiliki kandungan timbal dalam darah di atas 10 mikrogram per desiliter . Peneliti menemukan, kandungan timbal dalam darah sebesar 5-10 mikrogram per desiliter secara signifikan mengakibatkan anak-anak lemah dalam membaca (49 persen lebih rendah) dan menulis (51 persen lebih rendah).

Anak-anak yang memiliki kandungan timbal dalam darah lebih dari 10 mikrogram per desiliter hampir tiga kali lipat menunjukkan perilaku antisosial dan hiperaktif dibanding kandungannya berkisar 0-2 mikrogram per desiliter.

Semakin muda usia anak, semakin parah akibat dari terpaan timbal dalam darah. Pasalnya, timbal semakin mudah diserap tubuh dan jaringan yang berkaibat menghancurkan.

Penurunan timbal sebagai racun lingkungan dilakukan dengan mengubah pemakaian bensin atau minyak tanah, yang masih ditemukan di cat, pipa air, mainan anak-anak, dan sumber lain.

Sumber: kompas.com