Kosmetik Berbahan Alami, Benarkah Efektif?

Teh hijau, jamur, kacang kedelai, bukan hanya lezat tapi juga menyehatkan tubuh. Kini, berbagai produk kosmetik memasukkan bahan-bahan tersebut dalam rangkaian produk alaminya. Benarkah efektif?

Minum teh hijau adalah satu hal, mengoleskannya pada kulit lain lagi. Demikian menurut para ahli. Karena paling tidak masih dibutuhkan penelitian panjang untuk membuktikan manfaat bahan makanan itu untuk kecantikan.

Leslie S Baumann, MD, ahli dalam bahan kosmetik mengatakan bahwa riset ilmiah yang dilakukan pihak marketing kecantikan masih kurang. Namun ia tak menampik bahwa tanaman yang mengandung antioksidan di masa depan akan menjadi kandungan paling penting dalam produk kosmetik.

Beberapa penelitian memang telah menguji khasiat tanaman alami untuk kecantikan. Misalnya saja teh hijau dan buah delima yang efektif untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari. Namun, banyak produk kecantikan yang mengklaim alami ternyata hanya mengandung sedikit bahan alami sehingga tak akan berpengaruh banyak.

"Setetes ekstrak bahan aktif dari tanaman dalam produk kosmetik seberat dua ons hampir tak ada pengaruhnya," kata Thomas Bombeli, MD, anggota International Society of Dermatology. Menurutnya, banyak kandungan produk yang diberi sedikit bahan alami hanya untuk tujuan marketing saja.

Selain itu, konsumen seharusnya paham bahwa label "natural", "organik", atau "alami" adalah label marketing yang belum diatur oleh pemerintah. Para ahli juga berpendapat produk natural belum tentu lebih baik dari produk sintesis.

Beberapa bahan alami, menurut Baumann, punya efek samping yang perlu diwaspadai. Misalnya saja minyak esensial, seperti rosemary, bargamot, atau peppermint, yang ternyata bisa membuat kulit sensitif iritasi. "Minyak kelapa juga bisa menyebabkan jerawat," katanya.

Meski produk kecantikan berbahan alami mengklaim efektif untuk anti penuaan, namun menurut para ahli produk-produk itu sebenarnya berguna mencegah atau memperlambat penuaan dini, bukan memperbaiki kondisi kulit yang sudah menua.

Bila Anda ingin mengatasi keriput yang sudah terlanjur menghiasi wajah, Baumann menyarankan agar memilih produk sintetis.

"Antioksidan bekerja untuk mencegah timbulnya keriput, bukan menghilangkan keriput yang sudah ada," kata Baumann. Untuk memperbaiki kondisi kulit, retinoid dan vitamin A yang didapat dari ekstrak buah jeruk yang dihasilkan di laboratorium yang seharusnya di pilih. "Mereka bekerja lebih efektif dibanding jika Anda memakai masker wortel yang dibuat sendiri," katanya.

Sumber:Kompas