Sebagian Besar Kasus A-H1N1 di Indonesia Bukan Impor

Jumlah kasus positif influenza A-H1N1 di Indonesia bertambah 25 orang. Dari total jumlah penderita itu, hanya 4 orang yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Hal ini berarti sebagian besar dari penderita telah tertular dari orang lain yang terinfeksi virus itu di Indonesia. Karena itu, sosialisasi pencegahan penularan virus itu di kalangan masyarakat perlu lebih digalakkan lagi.

Bertambahnya jumlah kasus flu A-H1N1 yang telah terkonfirmasi laboratorium itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama, Sabtu (1/8), dalam siaran pers, di Jakarta.

Mengutip data dari Departemen Kesehatan, pada tanggal 31 Juli, kasus positif influenza A-H1N1 di Indonesia bertambah lagi 25 orang terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan. M ereka berasal dari 7 provinsi yaitu Bali (3 Kasus), Banten (1 Kasus), DKI Jakarta (1 kasus), Jawa Barat (2 Kasus), Jawa Timur (16 Kasus), Sulawesi Utara (1 Kasus) dan Sumatera Utara (1 Kasus).

Sebanyak 21 orang di antaranya adalah warga negara Indonesia, dan 4 orang adalah warga negara asing. Dari total jumlah kasus itu, ada 4 kasus yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri luar negeri yaitu Singapura, Malaysia dan Hongkong. Hal ini menunjukkan sebagian besar penularan antarmanusia virus flu A-H1N1 terjadi di Indonesia atau bukan kasus impor di mana penularan terjadi di luar negeri.

Dengan demikian, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia sampai 1 Agustus 2009 berjumlah 520 kasus: 291 laki-laki dan 229 perempuan. Data kasus berdasarkan tanggal pengumuman yaitu 24 Juni (2 kasus), 29 Juni (6 kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), 14 Juli (26 kasus), 15 Juli (30 orang), 16 Juli (15 kasus), 20 Juli (15 kasus), 22 Juli (67 kasus), 23 Juli (83 Kasus),24 Juli 2009 (21 Kasus), 25 Juli (19 Kasus), 26 Juli (38 Kasus),27 Juli (16 Kasus), 28 Juli (28 Kasus), 29 Juli (35 Kasus), 30 Juli (16 kasus), dan 31 Juli (25 kasus).

Ditambahkan, jumlah provinsi yang sudah ditemukan kasus positip sampai hari ini ada 16 pr ovinsi yaitu di provinsi Bali, Banten, Jogjakarta, Jakarta, Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kepri,Sulawesai Utara, Sumatera Selatan,Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan , Jambi dan Riau.

Sejak ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO (11/06/2009), di seluruh dunia sampai 27 Juli 2009 tercatat 134.503 orang positif terkena influenza A H1N1. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat.

Masyarakat mempunyai andil besar dalam mencegah penularannya yaitu dengan berperilaku hi dup bersih dan sehat (PHBS). Diantaranya, mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, bila batuk dan bersin tutup hidung dengan sapu tangan atau tisu. Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor/sekolah/tempat- tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. "Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter," ujar Prof. Tjandra.

Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan pemerintah yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan H ealth Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).

Disamping itu juga dilakukan community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. "Kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit," kata Tjandra Yoga.

Sumber:Kompas