Gerhana Matahari Cincin 26 Januari 2009

Pengamatan Gerhana Mungkin Terganggu Cuaca Buruk

T. Djamaluddin

Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika, LAPAN

Gerhana matahari cincin akan terjadi di wilayah Indonesia pada 26 Januari 2009. Provinsi yang terlintasi adalah Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah. Wilayah lain di Indonesa akan menyaksikan gerhana matahari sebagian dengan penutupan piringan matahari lebih dari 50%. Pengamat akan menyaksikan gerhana matahari cincin selama antara 1 menit di tepi jalur gerhana (misalnya sekitar Serang dan Samarinda) sampai 6 menit di pusat jalur gerhana (misalnya sekitar Bandar Lampung). Sayangnya, gerhana ini teramati di Indonesia sore hari menjelang matahari terbenam dan kejadiannya pada musim hujan sehingga kemungkinan gangguan mendung atau hujan sangat besar.

Apa gerhana matahari cincin itu? Gerhana matahari adalah fenomena tertutupnya piringan matahari oleh piringan bulan pada saat bulan berada di antara matahari dan bumi. Secara umum gerhana matahari dibagi 2: gerhana matahari sentral (gerhana matahari total [GMT] dan gerhana matahari cincin [GMC]) dan gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari cincin terjadi pada saat piringan matahari tidak tertutup penuh oleh piringan bulan, sehingga tampak seperti cincin yang melingkari bulan yang tampak gelap. Jadi pada saat gerhana matahari cincin, tidak akan gelap seperti malam. Pada gerhana matahari cincin kali ini penutupan bagian tengah piringan matahari sekitar 93 – 96%.

Pada 26 Januari 2009 jarak matahari dari bumi 0,985 Satuan Astronomi (SA), lebih dekat dari rata-ratanya sejauh 1 SA = 150 juta km. Akibatnya, diameter sudut matahari lebih besar dari rata-rata sekitar 0,5 derajat (kira-kira setengah lebar telunjuk kalau lengan kita rentangkan ke arah langit). Sedangkan bulan berjarak 401.915 km dari bumi, yang berarti lebih jatuh dari rata-ratanya sejauh 384.000 km. Akibatnya, diameter sudut bulan menjadi lebih kecil dari rata-ratanya. Saat itu, diameter matahari 32’ 32” dan diameter sudut bulan 29’ 43”.

Adakah bahayanya? Secara umum tidak berbahaya untuk melihat gerhana, namun disarankan untuk menggunakan pelindung mata agar tidak terlalu silau saat menjelang dan sesudah gerhana. Gerhana matahari cincin relatif lebih aman daripada gerhana matahari total, karena perubahan kecerlangannya tidak sedrastis gerhana matahari total. Pada gerhana matahari total saat yang dikhawatirkan adalah saat peralihan dari gelap saat bulan penutupi matahari menuju tersibaknya matahari. Pada saat gelap itu pupil mata membesar sehingga bila tiba-tiba matahari tersebak dengan cahayanya yang kuat, cahayanya bisa membakar retina dan berpotensi menimbulkan kebutaan. Tetapi pada gerhana matahari cincin, kegelapan itu tidak total, sehingga pupil mata tidak terlalu besar. Dari fase gerhana cincin ke gerhana sebagian intensitas cahaya yang masuk mata tidak terlalu besar perubahannya. Walau bagaimana pun kewaspadaan tetap diperlukan. Jangan terlalu asyik melihat gerhana yang beberapa menit itu. Tetapi juga jangan menghindar melihat fase cincin, karena itu fase yang indah untuk dilihat dan diabadikan. Bagi penggemar fotografi, kalau cuaca cerah, cincin melingkar sangat indah diabadikan dengan latar depan siluet panorama gunung atau pepohonan. Gerhana menjelang matahari terbenam memungkinkan untuk sekaligus memotret objek latar depannya.

Adakah dampaknya pada bumi? Gerhana adalah peristiwa biasa, seperti halnya bulan baru setiap bulan. Dampak yang terasa adalah pasang maksimum di laut sekitar tengah hari dan tengah malam. Mungkin juga pasang maksimum itu memicu terjadinya gempa, walau sulit diprakirakan tempatnya. Terjadinya gempa kecil menjelang gerhana matahari total 1983 di jalur gerhana di Jawa Timur, mengindikasi kemungkinan efek pasang maksimum saat gerhana matahari bisa juga memicu terjadinya gempa.

Kapan waktu gerhana dimasing-masing lokasi, terkait dengan perencanaan pengamatan dan shalat gerhana? Di situs NASA

http://eclipse.gsfc.nasa.gov/SEgoogle/SEgoogle2001/SE2009Jan26Agoogle.html

dapat diperoleh info rinci untuk lokasi yang kita pilih. Cukup klik di titik lokasi, kita akan mendapatkan info waktu mulai gerhana pada setiap tahapnya. Tetapi harus diingat, waktu yang tercantum adalah Universal Time (UT)/GMT, jadi untuk mendapatkan WIB harus ditambahkan 7. Contohnya, di Bandar Lampung, gerhana sebagian mulai pukul 08.19 UT atau 15.19 WIB. Gerhana matahari cincin terjadi mulai 16.38 – 16.44 WIB. Proses gerhana akan selesai pukul 17.51 WIB. Shalat gerhana dilakukan dalam rentang waktu mulai sampai akhir gerhana sebagian. Disarankan, kalau cuaca cerah, pada saat gerhana matahari cincin yang hanya berlangsung 6 menit jamaah dapat melihat fenomena itu dan bertasbih memuji keagungan Allah.

Di Jakarta yang teramati adalah gerhana matahari sebagian dengan penutupan piringan matari 91%. Gerhana mulai 15.20 – 17.50 WIB. Pada rentang waktu itulah dilakukan shalat gerhana. Di Bandung penutupan piringan matahari 88%. Gerhana mulai pukul 15.20 – 17.49 WIB.